Multiple Intelligence dan Fingerprint Test
Multiple intelligence dapat diidentifikasi melalui fingerprint analysis. Hasil identifikasinya berupa ranking kecerdasan individu. Kecerdasan tertinggi diidentifikasi dengan urutan ranking 1 – 4. Individu yang memiliki kecerdasan pada ranking 1 -4 dikatakan sebagai individu berbakat pada kecerdasan tersebut.
Kecerdasan interpersonal adalah kemampuan individu dalam menjalin rekasi dengan orang lain. Individu yang cerdas secara interpersonal memiliki kemampuan untuk mempersepsikan dan menangkap perbedaan-perbedaan mood, tujuan, motivasi, dan perasaan-perasaan orang lain. Termasuk dalam hal ini adalah kemampuan untuk membedakan berbagai tanda interpersonal.
Umumnya individu dinyatakan mudah bergaul dan memiliki banyak teman. Ia mudah berinteraksi dengan orang lain. Adapun tanda gejala perilaku lainnya adalah :
• Pandai menunjukkan empati pada orang lain.
• Memiliki banyak teman.
• Dikagumi oleh teman-temannya.
• Dapat berteman dengan baik dengan orang-orang sebaya ataupun orang dewasa.
• Mampu bekerjasama dengan orang lain.
• Peka terhadap perasaan orang lain
Namun gejala kecerdasan tersebut kadang kala tak sesuai dengan realiti. Hal ini dikarenakan adanya pengaruh karakter dalam diri individu. Fingerprint Analysis mampu mengidentifikasi karakter dan orang yang mengikuti fingerprint tes dapat mengukur sendiri tentang akurasi dari pengamatan seorang Analyst Fingerprint ketika membaca sidik jari. Analyst akan menyampaikan tentang karakter anda dalam menjalin relasi dengan orang lain.
Ada individu yang memiliki kecerdasan interpersonal yang tinggi tetapi gejala perilakunya nampak kurang pandai menjalin relasi. Sesungguhnya individu ini memiliki karakter lambat panas terhadap orang yang baru dikenalnya. Individu cenderung menyampaikan sesuatu yang ada disekitar untuk membuka pembicaraan. “hujan terus dalam minggu ini” pernyataan pembuka komunikasi ini disampaikan ketika sedang hujan pada hari itu.
Ia dikatakan cerdas interpersonal karena ia pandai memelihara relasi dengan orang yang telah dikenalnya. Individu ini tergolong sabar dalam mendengarkan komunikasi dari lawan bicaranya, meskipun kadang ia tak mengerti topik pembicaraannya. Reaksinya menunjukkan bahwa ia ingin mengharagi lawan bicaranya. Individu tergolong orang yang tak menyukai konflik terbuka dengan orang lain. Ia banyak mengalah dan lebih mengutamakan untuk menjaga harmoni dalam berhubungan. Kadang ia tak enak hati (jawa=sungkan) untuk berterus terang atas keperluannya, sehingga ia menunggu waktu yang tepat untuk menyampaikannya.
Tabalong Kalimantan Selatan menyimpan kenangan tersendiri, karena memberikan sebuah contoh yang menambah keyakinan kami tentang akurasi fingerprint tes ini. Anak tersebut memiliki karakter dalam berinteraksi cenderung mengikuti pola yang pernah dialaminya. Ia tumbuh menjadi anak yang kurang inisiatif dalam bermain. Ia yang lebih tua 3 tahun dari adiknya, dalam kenyataannya dia mengikuti kemana adiknya memberikan perintah dalam permainan. Orang tuanya khawatir, tentang perkembangan anak tersebut. Namun setelah kami menyampaikan karakter bawaan dia maka orang tua dapat memahaminya. Manakala ia ditanyakan suatu perkalian 3 x 1 maka ia menggunakan jari-jemarinya untuk mengingatkan ia tentang hafalan perkalian yang diajarkan melalui tabel, padahal anak tersebut sudah menduduki kelas 5 SD. Karakter berpikirnya terpola terhadap apa yang diberikan kepadanya.
Adapula anak yang mudah sekali bergaul dengan berbagai kalangan. Sejak kecil ia mudah berkenalan dengan orang yang tak dikenalnya. Ia bahkan bersedia ikut pergi dengan orang yang tak dikenalnya. Anak dengan karakter ini sesungguhnya adalah anak yang berani memperkenalkan dirinya meskipun terhadap orang yang baru dikenalnya. Tipe ini adalah marketer sukses dibeberapa perusahaan. Oleh karena itu disamping informasi tentang kecerdasan, maka jauh lebih bermakna manakala kita tahu tentang karakter anak tersebut sehingga kita bisa mengembangkan potensinya secara optimal.
Beberapa teknik yang dapat digunakan untuk meningkatkan kecerdasan interpersonal adalah :
• Mendorong anak untuk berani bertemu dengan orang lain, manakala menyelesaikan pembayaran di supermarket.
• Mendorong anak untuk mengunjungi teman-teman dan menciptakan kesempatan untuk berinteraksi dengan mereka.
• Mendorong anak untuk melakukan pengamatan terhadap bahasa tubuh dan ekspresi orang lain serta mendiskusikan tentang apa yang diamati dan makna dari bahasa tubuh tersebut sehingga ia menjadi peka terhadap perasaan dan emosi orang lain.
• Melakukan diskusi tentang karakter para pemain film setelah menonton film atau membaca buku.
• Mencari tokoh idola dan mengidentifikasikan mengapa anak menjadi individu menjadi idolanya.
Sedangkan pilhan karir yang dapat menjadi pilihan dia adalah : Marketing, Sosiolog, Politikus, Public Relation, Humas, Pelayanan Pelanggan, Konsultan.
Demikian info yang dapat kami sharingkan, mengenai multiple intelligence dan fingerprint test moga bermanfaat.
Salam Sukses Selalu
Drs.Psi. Reksa Boeana
Executive Partner Smart Business Solution.
Multiple intelligence dapat diidentifikasi melalui fingerprint analysis. Hasil identifikasinya berupa ranking kecerdasan individu. Kecerdasan tertinggi diidentifikasi dengan urutan ranking 1 – 4. Individu yang memiliki kecerdasan pada ranking 1 -4 dikatakan sebagai individu berbakat pada kecerdasan tersebut.
Kecerdasan interpersonal adalah kemampuan individu dalam menjalin rekasi dengan orang lain. Individu yang cerdas secara interpersonal memiliki kemampuan untuk mempersepsikan dan menangkap perbedaan-perbedaan mood, tujuan, motivasi, dan perasaan-perasaan orang lain. Termasuk dalam hal ini adalah kemampuan untuk membedakan berbagai tanda interpersonal.
Umumnya individu dinyatakan mudah bergaul dan memiliki banyak teman. Ia mudah berinteraksi dengan orang lain. Adapun tanda gejala perilaku lainnya adalah :
• Pandai menunjukkan empati pada orang lain.
• Memiliki banyak teman.
• Dikagumi oleh teman-temannya.
• Dapat berteman dengan baik dengan orang-orang sebaya ataupun orang dewasa.
• Mampu bekerjasama dengan orang lain.
• Peka terhadap perasaan orang lain
Namun gejala kecerdasan tersebut kadang kala tak sesuai dengan realiti. Hal ini dikarenakan adanya pengaruh karakter dalam diri individu. Fingerprint Analysis mampu mengidentifikasi karakter dan orang yang mengikuti fingerprint tes dapat mengukur sendiri tentang akurasi dari pengamatan seorang Analyst Fingerprint ketika membaca sidik jari. Analyst akan menyampaikan tentang karakter anda dalam menjalin relasi dengan orang lain.
Ada individu yang memiliki kecerdasan interpersonal yang tinggi tetapi gejala perilakunya nampak kurang pandai menjalin relasi. Sesungguhnya individu ini memiliki karakter lambat panas terhadap orang yang baru dikenalnya. Individu cenderung menyampaikan sesuatu yang ada disekitar untuk membuka pembicaraan. “hujan terus dalam minggu ini” pernyataan pembuka komunikasi ini disampaikan ketika sedang hujan pada hari itu.
Ia dikatakan cerdas interpersonal karena ia pandai memelihara relasi dengan orang yang telah dikenalnya. Individu ini tergolong sabar dalam mendengarkan komunikasi dari lawan bicaranya, meskipun kadang ia tak mengerti topik pembicaraannya. Reaksinya menunjukkan bahwa ia ingin mengharagi lawan bicaranya. Individu tergolong orang yang tak menyukai konflik terbuka dengan orang lain. Ia banyak mengalah dan lebih mengutamakan untuk menjaga harmoni dalam berhubungan. Kadang ia tak enak hati (jawa=sungkan) untuk berterus terang atas keperluannya, sehingga ia menunggu waktu yang tepat untuk menyampaikannya.
Tabalong Kalimantan Selatan menyimpan kenangan tersendiri, karena memberikan sebuah contoh yang menambah keyakinan kami tentang akurasi fingerprint tes ini. Anak tersebut memiliki karakter dalam berinteraksi cenderung mengikuti pola yang pernah dialaminya. Ia tumbuh menjadi anak yang kurang inisiatif dalam bermain. Ia yang lebih tua 3 tahun dari adiknya, dalam kenyataannya dia mengikuti kemana adiknya memberikan perintah dalam permainan. Orang tuanya khawatir, tentang perkembangan anak tersebut. Namun setelah kami menyampaikan karakter bawaan dia maka orang tua dapat memahaminya. Manakala ia ditanyakan suatu perkalian 3 x 1 maka ia menggunakan jari-jemarinya untuk mengingatkan ia tentang hafalan perkalian yang diajarkan melalui tabel, padahal anak tersebut sudah menduduki kelas 5 SD. Karakter berpikirnya terpola terhadap apa yang diberikan kepadanya.
Adapula anak yang mudah sekali bergaul dengan berbagai kalangan. Sejak kecil ia mudah berkenalan dengan orang yang tak dikenalnya. Ia bahkan bersedia ikut pergi dengan orang yang tak dikenalnya. Anak dengan karakter ini sesungguhnya adalah anak yang berani memperkenalkan dirinya meskipun terhadap orang yang baru dikenalnya. Tipe ini adalah marketer sukses dibeberapa perusahaan. Oleh karena itu disamping informasi tentang kecerdasan, maka jauh lebih bermakna manakala kita tahu tentang karakter anak tersebut sehingga kita bisa mengembangkan potensinya secara optimal.
Beberapa teknik yang dapat digunakan untuk meningkatkan kecerdasan interpersonal adalah :
• Mendorong anak untuk berani bertemu dengan orang lain, manakala menyelesaikan pembayaran di supermarket.
• Mendorong anak untuk mengunjungi teman-teman dan menciptakan kesempatan untuk berinteraksi dengan mereka.
• Mendorong anak untuk melakukan pengamatan terhadap bahasa tubuh dan ekspresi orang lain serta mendiskusikan tentang apa yang diamati dan makna dari bahasa tubuh tersebut sehingga ia menjadi peka terhadap perasaan dan emosi orang lain.
• Melakukan diskusi tentang karakter para pemain film setelah menonton film atau membaca buku.
• Mencari tokoh idola dan mengidentifikasikan mengapa anak menjadi individu menjadi idolanya.
Sedangkan pilhan karir yang dapat menjadi pilihan dia adalah : Marketing, Sosiolog, Politikus, Public Relation, Humas, Pelayanan Pelanggan, Konsultan.
Demikian info yang dapat kami sharingkan, mengenai multiple intelligence dan fingerprint test moga bermanfaat.
Salam Sukses Selalu
Drs.Psi. Reksa Boeana
Executive Partner Smart Business Solution.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar