Selasa, 29 Desember 2009

Multiple Intelligence, Kecerdasan Intrapersonal


Multiple intelligence dan karakter

Multiple intelligence mengakui bahwa setiap orang memiliki banyak kecerdasan atau kecerdasan jamak. Howard Gardner menyampaikan ada 8 kecerdasan manusia berdasar atas observasinya terhadap individu sukses dalam kehidupannya. Ada individu yang memiliki kemauan kuat dan dengan ketekunannya ia bisa mencapai apa yang dicita-citakan. Individu ini memiliki kecerdasan Intrapersonal yang kuat.

Kecerdasan Intrapersonal adalah kecerdasan yang berkaitan dengan kemampuan untuk memahami dan mengartikulasikan cara kerja dari karakter dan kepribadian. Suatu kemampuan untuk manajemen diri, kekuatan konsistensi dalam melakukan sesuatu, kepercayaan diri, memahami perasaan, ide-ide pribadi, dan pemahaman tentang diri sendiri.

Individu yang tinggi kecerdasan intrapersonalnya, ia memiliki kemampuan untuk memahami emosi, tujuan dan maksud pribadi. Individu ini memiliki ciri perilaku dengan kemauan yang kuat. Ia cenderung mempertahankan pendapatnya dan tak mudah menyerah bila memiliki suatu keinginan yang kuat. Individu seringkali berbicara dengan dirinya sendiri. Pernyataan yang sering dibicarakan ketika melakukan pembicaraan internal adalah “saya harus .....” atau “ saya seharusnya...”.

Bila kecerdasan ini dominan maka individu suka merenung dan berbicara sendiri. Ia menyukai untuk bekerja sendiri. Umumnya untuk anak pada jaman saat ini, mereka cenderung sibuk dengan laptop atau komputernya. Mereka betah berinteraksi dengan media komunikasi internet atau bermain sendiri. Individu ini tergolong perfectionist, dan bila kurang mendapatkan pelatihan atau berorganisasi maka cenderung mengalami kesulitan untuk mendelegasikan tugas. Ia lebih cenderung percaya atas kemampuan diri dan hasil kerjanya sendiri.

Bila kecerdasan ini berada pada ranking 1 dan selisih selnya cukup banyak dengan kecerdasan lainnya maka individu cenderung tertutup. Tanda atau gejala perilakunya adalah : menjawab pertanyaan dengan jawaban pendek atau sebatas yang ditanyakan, seringkali mengutarakan dengan jawaban “ tidak tahu”, “lupa” atau “ ya biasa-biasa aja”. Individu yang sangat introvert perlu mendapatkan perlakuan khusus dari orang tuanya dimana menumbuhkan sistem kepercayaan dalam interaksinya dengan anaknya. Penghargaan atas kejujuran sangat membantu anak untuk dapat menyampaikan apa yang menjadi beban pikirannya. Bukankah kejujuran jauh lebih penting dalam menghantarkan individu untuk sukses dibandingkan dengan ketrampilan, keahlian dan kepandaian. Melalui penghargaan atas kejujuran maka anak belajar untuk terbuka dan menyampaikan keluhan atau masalahnya sehingga dimasa dewasa anak dapat mempercayai orang lain sebagai metode katarsis atas permasalahannya.

Banyak kasus penyimpangan perilaku seperti pelaku bom bunuh diri selalu diidentifikasikan sebagai orang yang sangat tertutup. Sesungguhnya kalau orang tua bisa memahami bahwa putranya adalah introvert sejak dini maka mereka dapat mempersiapkan diri untuk membangun sikap untuk berterus terang bila ada permasalahan. Analisa sidik jari mampu membantu dalam mengidentifikasi anak dan menyampaikan gradasi tentang level introvert individu. Oleh karena itu sikap saling terbuka dalam keluarga perlu dibangun dengan pondasi yang kuat. Sikap otoriter orang tua terhadap anak yang introvert menumbuhkan sikap yang tak mau berterus terang pada diri anak.

Gejala perilaku yang nampak pada anak dengan kecerdasan intrapersonal yang tinggi adalah :

- Memiliki kemauan yang kuat bahkan ada sebagian yang cenderung keras kepala (fingerprint analysis mampu mengungkap dan mengidentifikasi perilaku ini ).
- Suka berbicara pada diri sendiri dengan fokus pada dirinya sendiri.
- Mampu untuk mengekspresikan kesukaan dan ketidak sukaan yang kuat.
- Dapat mengkomunikasikan perasaan-perasaannya.
- Sadar akan kekuatan dan kelemahannya.
- Percaya atas kemampuan dirinya.
- Pandai dalam memahami dirinya sendiri.

Disamping informasi tentang kecerdasan maka informasi mengenai karakter intrapersonal individu perlu diketahui. Bukankah individu yang dapat memahami dirinya maka memiliki peluang jauh lebih baik dalam mengembangkan potensi dirinya. Ada individu yang memiliki karakter lebih mengutamakan sasaran yang perlu dicapai. Individu ini cenderung menyatakan dalam dirinya bahwa “ bila dia bisa maka saya juga harus bisa”. Dalam bekerja individu ini meminta target yang harus dicapai jelas. Dan ia mudah menjadi stress dan kurang bisa menerima manakala ada prosedur kerja yang tidak disampaikan dan berakibat pada pencapaian yang kurang memuaskan. Karakter negatifnya, ia juga menuntut orang lain bisa menjadi seperti dirinya. Tentunya bimbingan orang tua dibutuhkan untuk mengendalikan karakter negatifnya.

Berbagai cara dapat digunakan untuk mengembangkan kecerdasan intrapersonal yaitu :

- Mencari arti sebuah nama. Anak perlu diperkenalkan oleh orang tuanya tentang mengapa ia diberi nama demikian. Tentunya harapan orang tua juga bisa disampaikan melalui arti nama yang diberikan.
- Mengajak anak untuk membuat buku diary ( buku harian ), sehingga ia bisa menuangkan apa yang dipikirkannya kedalam buku tersebut. Manakala ia menuangkan dalam tulisan maka ia juga bisa melakukan introspeksi atas tindakannya.
- Bertanya kepada anak tentang pendapatnya, mengenai dirinya sendiri seperti kesukaannya, ketidaksukaannya, kekuatan dan kelemahannya.
- Mengajarkan anak untuk mengambil keputusannya sendiri, terutama bagi anak yang memiliki karakter tak bisa disuruh atau diperintah.
- Mendorong untuk mengingat prestasi – prestasinya untuk mendapatkan motivasi yang berkelanjutan.
- Teknik “self talk” sangat sesuai untuk anak dengan kecerdasan intrapersonal
yang tinggi dan dominan untuk kecerdasan tersebut.
- Menolong anak untuk dapat mengekspresikan perasaan-perasaan dan emosinya.
- Menentukan cita-cita bersama anak.

Demikian yang dapat kami sharingkan, moga bisa mendatangkan manfaat.

Salam Sukses Selalu
Drs.Psi. Reksa Boeana
Executive Partner Smart Business Solution.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar