Senin, 25 Januari 2010

Otak Tengah lebih Unggul dari Otak kiri dan kanan?

Apakah Betul Otak Tengah lebih unggul dari yang lainnya?

Banyak pertanyaan yang diajukan berkaitan dengan dominasi otak. Informasi yang kurang tepat adalah dimana adanya asumsi bahwa otak tengah lebih unggul daripada otak kiri dan otak kanan. Informasi tentang dominasi otak juga dapat diidentifikasi dengan menggunakan fingerprint test.

Bila kita melihat gejala dari dominasi otak maka ada anak yang seringkali kalau tidur malam hari, jam tidurnya seringkali tidak konsisten. Manakala orang tuanya belum tidur maka mereka cenderung untuk mengikuti pola orang tuanya. Anak sering bercerita khayal bukan bermaksud untuk menipu tetapi ia ingin menyampaikan apa yang dilihat di alam imajinasinya kepada orang lain. Anak seperti ini didominasi oleh otak kanan. Pada saat remaja atau dewasa maka apabila anda lebih banyak didominasi dengan tindakan spontan manakala menyelesaikan masalah dibandingkan anda harus berpikir terus menerus dan menghendaki detail tindakannya, maka anda tergolong individu yang didominasi oleh otak kanan.

Individu dengan dominasi otak kiri lebih menyukai keteraturan dalam tindakannya. Mereka lebih banyak mengandalkan perhitungan dalam melakukan tindakan. Segala sesuatunya dipikirkan secara detail sebelum dilaksanakan. Bisa jadi anda memberikan kesimpulan bahwa individu tersebut seorang “ good planner”, berdasarkan informasi Fingerprint test maka seorang good planner juga perlu dipertimbangkan dominasi faktor psikologisnya dan dimensi planning atau kecerdasan logika matematika dan imajinasinya. Bukan hanya sekedar bila ia didominasi oleh otak kirinya saja.

Sedangkan otak Tengah atau sering disebut Middle Brain, menggunakan ke dua belah otaknya kanan dan kiri dalam melakukan tindakan. Namun bila tidak diberikan latihan yang cukup untuk menyeimbangkan kedua otaknya maka individu dengan dominasi middle brain cenderung menjadi seorang yang peragu dalam mengambil tindakan. Anda juga dapat melihat gejalanya pada orang yang membaca sebuah naskah, dimana bila selesai membaca 1 paragraf maka individu ini cenderung ingin mengulasi materi yang dibaca karena ia memiliki pola berpikir kiri, kiri, kiri, kemudian kanan. Atau ia mendeteksi kata per kata dari materi yang dibacanya ( mengandalkan otak kiri) setelah selesai 1 paragraf maka otak kanannya mulai menanyakan tentang pemahaman kalimat yang dibaca, bila tidak memahami maka perlu diulang kembali.

Tak ada yang isntan di dunia ini. Semua kapasitas yang diberikan pencipta adalah luar biasa. Semua menjadi mahir menggunakannya manakala mereka menjalani latihan. Semua juara lahir karena mereka berlatih lebih keras untuk menjadi unggul. Bila anda di dominasi otak kanan maka bacalah resume atau kesimpulan lebih dulu kemudian membayangkan peristiwanya sebelum membaca suatu naskah maka anda akan mendapatkan pemahaman lebih baik. Segala sesuatu yang seimbang tentunya baik..
Demikian sharing yang dapat disampaikan, moga bermanfaat.

Salam sukses selalu

Drs.Psi. Reksa Boeana
Executive Partner Smart Business Solution.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar