Fingerprint Test.
Fingerprint Test mengungkap bakat. Umumnya individu dapat mengetahui bakatnya dengan cara pekerjaan atau ketrampilan apa yang disenangi atau yang menunjukkan performance baik. Atau bila pergi pada seorang psikolog maka mereka diberikan tes bakat dan minat. Tes berupa soal yang menggambarkan tentang kecerdasan individu. Ada pula tes yang membuat ranking pilihan atas peluang karir atau pekerjaan. Tentunya jawaban tes menjadi berbeda manakala diulang kembali karena tingkat konsistensi dalam menjawab suatu kuesioner memang sulit untuk dihafalkan karena jumlah pertanyaannya banyak. Namun berdasarkan norma maka diharapkan pergeserannya tidak terlalu besar.
Sedangkan melalui fingerprint test akan diperoleh urutan ranking kecerdasan individu. Bila individu diidentifikasi bahwa ranking kecerdasan dexteritynya tergolong tinggi maka ia memiliki gejala banyak menggunakan jemarinya. Pada saat konsultasi, nampak bahwa anak yang memiliki dexterity tinggi menunjukkan perilaku suka mengetukan jarinya di meja, jarinya digunakan untuk menggaruk kepala, telinga, memegang rambut, atau memainkan kukunya. Bila memegang alat tulis, ia cenderung memainkan alat tulis tersebut, menggambar dikertas kosong atau di papan tulis. Jadi orang tua dapat mengukur akurasi identifikasi sidik jari ini dari gejala yang ditunjukkan anaknya selama konsultasi.
Anak yang cerdas dexterity, senang menggambar. Bila gambarnya cenderung abstrak maka ia juga memiliki kecerdasan imajinasi yang cukup baik. Bila gambarnya mencontoh gambar lain atau menggambar foto maka kecerdasan visualnya juga baik. Bila bisa menggambar 2 atau 3 dimensi dan dapat menggambar dengan melihat kejadian maka individu memiliki kecerdasan visual – spatial yang baik. Inilah yang disebut oleh Howard Gardner dengan 8 kecerdasannya.
Orang tua yang juga mengikuti tes ini, dapat memahami bahwa ia memiliki kecerdasan dexterity yang tinggi manakala ia suka pekerjaan memasak. Ia juga cenderung menunjukkan gejala perilaku suka bersih-bersih di rumah, menyukai pekerjaan tangan, membuat kristik atau melukis, menganyam manik-manik atau membuat kerajinan tangan. Ia juga suka mengumpulkan pernak-pernik dan menghias ruang di rumahnya dengan benda-benda hiasan kecil yang tertata rapi. Orang tua yang mengikuti tes dapat mengukur tingkat akurasi dari fingerprint test.
Gejala perilaku yang nampak pada individu dengan kecerdasan dexterity adalah :
• Memiliki koordinasi gerak tangan dan mata yang baik.
• Pandai dalam membuat kerajinan tangan
• Terampil memasak.
• Cepat dalam menguasai ketrampilan yang membutuhkan gerak jemari.
Adapun pilihan karir yang tepat bagi individu dengan kecerdasan dexterity adalah : Pengrajin Tangan, Pelukis, Pemahat, Drafter, Dokter gigi, Dokter Bedah, Pemain Musik, Otomotif, Teknisi,
Demikian yang kami sharingkan, mudah2an mendatangkan manfaat.
Salam Sukses Selalu
Drs.Psi. Reksa Boeana
Executive Partner Smart Business Solution.
Fingerprint Test mengungkap bakat. Umumnya individu dapat mengetahui bakatnya dengan cara pekerjaan atau ketrampilan apa yang disenangi atau yang menunjukkan performance baik. Atau bila pergi pada seorang psikolog maka mereka diberikan tes bakat dan minat. Tes berupa soal yang menggambarkan tentang kecerdasan individu. Ada pula tes yang membuat ranking pilihan atas peluang karir atau pekerjaan. Tentunya jawaban tes menjadi berbeda manakala diulang kembali karena tingkat konsistensi dalam menjawab suatu kuesioner memang sulit untuk dihafalkan karena jumlah pertanyaannya banyak. Namun berdasarkan norma maka diharapkan pergeserannya tidak terlalu besar.
Sedangkan melalui fingerprint test akan diperoleh urutan ranking kecerdasan individu. Bila individu diidentifikasi bahwa ranking kecerdasan dexteritynya tergolong tinggi maka ia memiliki gejala banyak menggunakan jemarinya. Pada saat konsultasi, nampak bahwa anak yang memiliki dexterity tinggi menunjukkan perilaku suka mengetukan jarinya di meja, jarinya digunakan untuk menggaruk kepala, telinga, memegang rambut, atau memainkan kukunya. Bila memegang alat tulis, ia cenderung memainkan alat tulis tersebut, menggambar dikertas kosong atau di papan tulis. Jadi orang tua dapat mengukur akurasi identifikasi sidik jari ini dari gejala yang ditunjukkan anaknya selama konsultasi.
Anak yang cerdas dexterity, senang menggambar. Bila gambarnya cenderung abstrak maka ia juga memiliki kecerdasan imajinasi yang cukup baik. Bila gambarnya mencontoh gambar lain atau menggambar foto maka kecerdasan visualnya juga baik. Bila bisa menggambar 2 atau 3 dimensi dan dapat menggambar dengan melihat kejadian maka individu memiliki kecerdasan visual – spatial yang baik. Inilah yang disebut oleh Howard Gardner dengan 8 kecerdasannya.
Orang tua yang juga mengikuti tes ini, dapat memahami bahwa ia memiliki kecerdasan dexterity yang tinggi manakala ia suka pekerjaan memasak. Ia juga cenderung menunjukkan gejala perilaku suka bersih-bersih di rumah, menyukai pekerjaan tangan, membuat kristik atau melukis, menganyam manik-manik atau membuat kerajinan tangan. Ia juga suka mengumpulkan pernak-pernik dan menghias ruang di rumahnya dengan benda-benda hiasan kecil yang tertata rapi. Orang tua yang mengikuti tes dapat mengukur tingkat akurasi dari fingerprint test.
Gejala perilaku yang nampak pada individu dengan kecerdasan dexterity adalah :
• Memiliki koordinasi gerak tangan dan mata yang baik.
• Pandai dalam membuat kerajinan tangan
• Terampil memasak.
• Cepat dalam menguasai ketrampilan yang membutuhkan gerak jemari.
Adapun pilihan karir yang tepat bagi individu dengan kecerdasan dexterity adalah : Pengrajin Tangan, Pelukis, Pemahat, Drafter, Dokter gigi, Dokter Bedah, Pemain Musik, Otomotif, Teknisi,
Demikian yang kami sharingkan, mudah2an mendatangkan manfaat.
Salam Sukses Selalu
Drs.Psi. Reksa Boeana
Executive Partner Smart Business Solution.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar