Optimalisasi Belajar sesuai Kecerdasan (dexterity)
Bagi Individu yang di identifikasi tinggi dalam kecerdasan dexteritynya berdasarkan fingerprint report atau memiliki ciri : suka menggerakkan tangannya ketika sedang berdiam diri, bermain ballpointnya, trampil dalam mengerjakan pekerjaan tangan, suka menggambar dan ciri lainnya yang didominasi dengan gerakkan tangannya. Bagi anak usia dibawah 10 tahun maka gejala perilaku ini lebih kearah gerakan badannya yang tak bisa diam untuk memuaskan gerakkan tangannya.
Individu dengan kecerdasan dexterity yang tinggi, maka jauh lebih efektif ia belajar manakala membuat ringkasan tentang apa yang dipelajarinya. Individu ini cenderung peka terhadap suara di sekitarnya. Ia menghendaki situasi yang sepi agar belajarnya menjadi jauh lebih efektif. Bagi yang didominasi otak kanan maka bangun malam hari untuk belajar menjadi lebih mudah. Namun perlu diperhatikan kombinasinya dengan kecerdasan reasoningnya. Oleh karena itu dengan memahami kecerdasan kita maka kita dapat mengembangkan kemampuan belajar menjadi lebih optimal.
Kegemaran anak menulis atau membuat catatan juga dipengaruhi oleh bentuk tulisan yang baik. Kritikan terhadap tulisan anak membawa anak kurang mengembangkan kemampuan ini. Manakala ia sendiri menilai tulisannya kurang bagus maka semangat untuk menulis menjadi berkurang jauh. Tetapi gejala gerakan tangan atau jemarinya tetap sebagai tanda ia memang memiliki kecerdasan dexterity yang baik.
Kritikan tentang cara memegang pena, letak posisi kertas atau hasil tulisan yang dinilai kurang akan melemahkan semangat anak belajar menulis. Biarkan anak dengan gayanya sendiri untuk belajar. Manakala saat ini tulisan anak kurang bagus, maka orang tua perlu melatih anak menulis dengan Tulisan yang besar. Di sekolah anak belajar menulis halus dengan tulisan huruf yang kecil, berarti mengembangkan kebiasaan menulis kecil. Sedangkan psikolog dengan grafologinya menilai tulisan kecil menandakan kurang percaya diri.
Oleh karena itu latihlah buah hati anda untuk menulis dengan tulisan huruf yang besar. Tulisan yang besar memberikan informasi tentang cara menulis yang masih kurang tepat, membuat garis lebih tegas, dan menumbuhkan sikap percaya diri pada anak. Setelah ia menguasai tulisan besar maka ajarkan ia mengecilkan tulisannya. Lebih mudah mengajarkan anak mengecilkan tulisannya daripada membesarkan tulisannya. Hal ini sesuai dengan prinsip “Gestalt” dimana individu selalu memandang secara keseluruhan baru kemudian belajar lebih detail. Moga banyak membantu......
Salam Sukses Selalu
Drs.Psi. Reksa Boeana
Executive Partner Smart Business Solution
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar