Anak : Ma....tadi aku d marahi pak guru
Ibu : lho kenapa nak
Anak : Iya, ma td pak guru tanya, shof sholat di bagian mana yang punya pahala lebih besar.
Ibu : oh..trus adik jawab apa?
Anak : Ya terserah dimana aja kan sama aja yang penting sholat
Ibu : Adik jawab seperti itu. (Dengan kebingungan)
Anak : Iya dong...
Dari percakapan diatas, ibu tersebut datang kepada kami dan menyampaikan kebingungannya. Beliau tidak bisa menjelaskan kepada putrinya, beliau sendiri merasa pendapat putrinya ada benarnya juga tapi dia juga tidak bisamembenarkan pendapat putrinya. Ia tahu bahwa putrinya tidak mudah untuk diberikan penjelasan.
Setelah mendengar cerita si ibu maka kami mengajak beliau untuk melihat hasil dari tes fingerprint putrinya. Disana kami tunjukkan pada beliau bahwa;
1. Putrinya memiliki kecerdasan logika pada level 1 dan kecerdasan verbal pada level 2. Individu yang memiliki dua kecerdasan ini pada level tinggi tergolong individu yang mampu memahami sesuatu dengan cepat dan memiliki kemampuan logika yang baik sehingga ia tidak mudah untuk menerima penjelasan yang menurut logikanya tidak bisa diterima.
2. Kemudian kami mengajak ibu tersebut untuk melihat bagaimana gaya belajarnya, ternyata individu memiliki gaya belajar Enlightening. Dengan gaya belajar yang dimilikinya, dalam memahami sesuatu individu perlu di berikan beberapa contoh nyata yang terjadi dalam keseharian. Dengan contoh-contoh tersebut maka ia mampu menangkap apa makna yang terdapat dari hal yang disampaikan.
Si ibu juga menyampaikan bahwa kalau diberitahu putrinya tersebut pasti bilang “mama ini yach marah-marah terus”. Padahal si ibu tidak marah hanya suaranya sedikit keras.
Individu dengan tipe karakter seperti ini harus diberikan contoh yang banyak sehingga tidak menganggap 1 keadaan mewakili setiap keadaan. Contohnya suara keras = marah. Kita dapat berikan contoh misalkan ada seorang anak hendak menyebrang jalan, dia sudah melihat ke kanan-kiri dan keadaan jalan sepi maka menyebranglah dia, namun tiba-tiba ada mobil yang hendak lewat dengan kecepatan tinggi maka mama berteriak memanggil-manggil anak tersebut. Apakah itu mama marah?.
Atau bisa juga diberikan contoh bahwa orang yang tinggal di kota dan di tepi pantai kalau ngomong keras yang mana. Pasti lebih keras yang dipantai karena mereka bersaing dengan suara ombak.
Dengan contoh-contoh tersebut diharapkan bisa membuat anak menjadi lebih memahaminya.
Dengan memahami cara dan gaya belajar setiap individu secara cepat dan tepat sangat membantu orang tua dalam mengarahkan maupun menegur individu. Orang tua membutuhkan waktu yang relatif lebih singkat sehingga memiliki banyak kesempatan untuk mengambangkan potensi yang ada.
Melalui fingerprint test mampu menggali dan mengembangkan potensi dasar setiap individu dengan waktu yang relatif lebih cepat dan hasil yang diharapkan menjadi lebih optimal.
Salam Sukses Selalu
Olsa Desiastu, S.Psi.
Senior Konsultan Smart Business Solution
Ibu : lho kenapa nak
Anak : Iya, ma td pak guru tanya, shof sholat di bagian mana yang punya pahala lebih besar.
Ibu : oh..trus adik jawab apa?
Anak : Ya terserah dimana aja kan sama aja yang penting sholat
Ibu : Adik jawab seperti itu. (Dengan kebingungan)
Anak : Iya dong...
Dari percakapan diatas, ibu tersebut datang kepada kami dan menyampaikan kebingungannya. Beliau tidak bisa menjelaskan kepada putrinya, beliau sendiri merasa pendapat putrinya ada benarnya juga tapi dia juga tidak bisamembenarkan pendapat putrinya. Ia tahu bahwa putrinya tidak mudah untuk diberikan penjelasan.
Setelah mendengar cerita si ibu maka kami mengajak beliau untuk melihat hasil dari tes fingerprint putrinya. Disana kami tunjukkan pada beliau bahwa;
1. Putrinya memiliki kecerdasan logika pada level 1 dan kecerdasan verbal pada level 2. Individu yang memiliki dua kecerdasan ini pada level tinggi tergolong individu yang mampu memahami sesuatu dengan cepat dan memiliki kemampuan logika yang baik sehingga ia tidak mudah untuk menerima penjelasan yang menurut logikanya tidak bisa diterima.
2. Kemudian kami mengajak ibu tersebut untuk melihat bagaimana gaya belajarnya, ternyata individu memiliki gaya belajar Enlightening. Dengan gaya belajar yang dimilikinya, dalam memahami sesuatu individu perlu di berikan beberapa contoh nyata yang terjadi dalam keseharian. Dengan contoh-contoh tersebut maka ia mampu menangkap apa makna yang terdapat dari hal yang disampaikan.
Si ibu juga menyampaikan bahwa kalau diberitahu putrinya tersebut pasti bilang “mama ini yach marah-marah terus”. Padahal si ibu tidak marah hanya suaranya sedikit keras.
Individu dengan tipe karakter seperti ini harus diberikan contoh yang banyak sehingga tidak menganggap 1 keadaan mewakili setiap keadaan. Contohnya suara keras = marah. Kita dapat berikan contoh misalkan ada seorang anak hendak menyebrang jalan, dia sudah melihat ke kanan-kiri dan keadaan jalan sepi maka menyebranglah dia, namun tiba-tiba ada mobil yang hendak lewat dengan kecepatan tinggi maka mama berteriak memanggil-manggil anak tersebut. Apakah itu mama marah?.
Atau bisa juga diberikan contoh bahwa orang yang tinggal di kota dan di tepi pantai kalau ngomong keras yang mana. Pasti lebih keras yang dipantai karena mereka bersaing dengan suara ombak.
Dengan contoh-contoh tersebut diharapkan bisa membuat anak menjadi lebih memahaminya.
Dengan memahami cara dan gaya belajar setiap individu secara cepat dan tepat sangat membantu orang tua dalam mengarahkan maupun menegur individu. Orang tua membutuhkan waktu yang relatif lebih singkat sehingga memiliki banyak kesempatan untuk mengambangkan potensi yang ada.
Melalui fingerprint test mampu menggali dan mengembangkan potensi dasar setiap individu dengan waktu yang relatif lebih cepat dan hasil yang diharapkan menjadi lebih optimal.
Salam Sukses Selalu
Olsa Desiastu, S.Psi.
Senior Konsultan Smart Business Solution
Tidak ada komentar:
Posting Komentar